Memiliki Bayi di Bali Sebagai Orang Asing
Ya, kau. bisa memiliki bayi di Bali, dan banyak keluarga asing yang melakukannya setiap tahun. Apakah Anda merencanakan kelahiran alami di Bumi Sehat, persalinan di rumah sakit di BIMC atau Siloam, atau bahkan melahirkan di rumah dengan bidan berlisensi, Bali menawarkan pilihan untuk setiap preferensi dan anggaran. Biaya berkisar dari hanya Rp 1 juta di pusat kelahiran hingga lebih dari Rp 85 juta di rumah sakit swasta untuk operasi caesar.
Namun, melahirkan di sini juga berarti berurusan dengan dokumen. Anda harus mendaftarkan kelahiran bayi Anda pada pihak berwenang Indonesia dan kedutaan negara asal Anda, mengajukan paspor dan visa untuk anak Anda, serta memahami sistem perawatan kesehatan setempat untuk perawatan prenatal dan pascakelahiran.
Dalam panduan ini, kami akan memandu Anda melalui semuanya, mulai dari pilihan tempat kelahiran, rincian biaya, asuransi penting, langkah-langkah hukum, persyaratan perjalanan, dan bahkan cara terhubung dengan komunitas ekspatriat yang ramah orang tua di Bali.
Daftar Isi
Memiliki Bayi di Bali: Rumah Sakit, Pusat Persalinan, atau Melahirkan di Rumah?
Di Bali, Anda memiliki beberapa pilihan tempat untuk melahirkan:
- Kelahiran di Rumah Sakit: Jika Anda menginginkan akses ke dokter, rawat inap, atau perawatan darurat, ini adalah pilihan yang paling ramah keluarga. Rumah sakit populer seperti Rumah Sakit Internasional Bali, Siloamdan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP Prof. Dr. I G. N. G. Ngoerah) menawarkan perawatan modern. Beberapa keluarga memilih ini untuk ketenangan pikiran.
- Pusat Kelahiran: Tempat-tempat seperti Bumi Sehat, didirikan oleh Ibu Robin Limterkenal dengan kelahiran alami dan suasana yang lembut seperti di rumah. Pusat-pusat ini berfokus pada perawatan yang dipimpin oleh bidan, penggunaan air yang disaring, dan praktik kelahiran yang terhormat. Banyak keluarga mengambil kursus kelahiran alami untuk mempersiapkan proses yang lembut dan rendah intervensi dan lebih memahami pengalaman normal dan memberdayakan yang didukung oleh pusat-pusat ini.
- Kelahiran di rumah: Hal ini dapat dilakukan jika Anda berisiko rendah dan bekerja sama dengan bidan atau doula tepercaya. Ini adalah proses yang lebih pribadi yang dapat memberdayakan bagi mereka yang telah memutuskan untuk melahirkan secara normal dan rendah intervensi, tetapi membutuhkan perencanaan yang serius dan cadangan darurat.
Keluarga yang telah memutuskan untuk memilih tempat persalinan tertentu sering kali melakukannya setelah mempertimbangkan proses dan pengalaman seperti apa yang mereka inginkan untuk perjalanan persalinan mereka.
💡 Tips: Di mana pun Anda melahirkan, periksa apakah monitor bayi, tempat tidur bayidan kursi mobil tersedia, atau jika Anda perlu membawanya sendiri.
Berapa Biaya yang Dibutuhkan untuk Memiliki Bayi di Bali?
Biaya di Bali tergantung pada fasilitas yang Anda pilih dan jenis persalinan Anda. Berikut ini adalah gambaran yang lebih spesifik berdasarkan angka tahun 2025:
- Kelahiran di Rumah Sakit (Kamar Pribadi): Bersiaplah untuk membayar sekitar Rp 15-24 juta untuk persalinan normal, dan Rp 30-35 juta untuk operasi caesar ERACS di rumah sakit yang lebih baru seperti Rumah Sakit Internasional Bali. Di rumah sakit swasta lainnya seperti BIMC dan Siloam, biaya persalinan pervaginam biasanya sekitar Rp10-20 juta, dan operasi caesar berkisar antara Rp20-35 juta.
- Persalinan Alami di Bumi Sehat atau Pusat Persalinan Lembut: Donasi dapat diberikan (biasanya 1-5 juta rupiah jika Anda mampu), tetapi mereka memprioritaskan akses untuk semua orang. Pusat-pusat ini dikenal lebih terjangkau daripada rumah sakit swasta. Model holistik mereka dipimpin oleh bidan dan berfokus pada kelahiran yang penuh hormat dan rendah intervensi.
- Kelahiran di Rumah dengan Bidan Berlisensi: Paket persalinan di rumah yang lengkap terdiri dari Rp 12-25 juta. Hal ini sering kali mencakup pemeriksaan prenatal, perlengkapan persalinan, dan kunjungan rumah pascakelahiran. Pastikan bidan Anda berlisensi di Indonesia dan memiliki protokol kegawatdaruratan yang jelas.
Beberapa paket termasuk hal-hal penting seperti tempat tidur bayiperawatan pascakelahiran, atau dukungan laktasi, tetapi biaya tambahan mungkin perlu dibayar secara terpisah. Banyak yang tidak menanggung item seperti monitor bayisunat, atau pemeriksaan anak, jadi mintalah perincian tentang apa saja yang termasuk dan apa saja yang tidak termasuk sebelum melakukan pemesanan.
Biaya Tersembunyi yang Harus Diperhatikan
- Ultrasonografi & Tes Laboratorium: Bersiaplah untuk membayar sekitar RP 350.000-1.200.000 per kunjungan, tergantung pada fasilitasnya. Jika kehamilan Anda berisiko tinggi atau jika Anda berusia di atas 35 tahun, Anda mungkin memerlukan pemeriksaan yang lebih sering, termasuk panel darah, pemantauan janin, dan pemindaian anomali.
- Kebutuhan Bayi Baru Lahir: Jangan berasumsi bahwa rumah sakit akan menyediakan kebutuhan dasar. Barang-barang seperti gendongan bayi, monitor bayiatau kursi mobil sering kali menjadi tanggung jawab Anda. Klinik internasional mungkin menyertakan beberapa item awal, tetapi sebagian besar orang tua mencari sendiri atau membawanya dari luar negeri.
- Air yang Disaring: Sebagian besar keluarga ekspatriat menghindari penggunaan air keran untuk persiapan susu formula atau memandikan bayi baru lahir. Anggaran untuk sistem filter air berkualitas atau pengiriman air minum dalam kemasan, sekitar RP 150.000-300.000 per bulan.
- Vaksin atau Perawatan NICU: Vaksinasi rutin bayi baru lahir seperti Hepatitis B dan BCG terkadang dikenakan biaya secara terpisah, terutama di rumah sakit swasta. Perawatan NICU, jika diperlukan, bisa sangat mahal. Rawat inap selama 24 jam dapat dengan mudah menghabiskan biaya Rp 8-15 jutadan itu belum termasuk biaya spesialis, tes, atau obat-obatan.
Jika Anda menetap di sebuah rumah jangka panjang, perhitungkan biaya tambahan untuk babyproofing, seperti pemasangan pagar kolam renangmengamankan perabotan, dan menyiapkan area tidur yang aman.
Merencanakan Kelahiran
Merencanakan kelahiran di Bali adalah tentang mempersiapkan dan memastikan kebutuhan keluarga Anda terpenuhi sejak hari pertama. Baik Anda menginap di vila dengan kolam renang pribadi atau hotel yang ramah keluarga, penting untuk memastikan bahwa akomodasi Anda disiapkan untuk bayi, seperti ranjang bayi, monitor bayi, dan pagar kolam renang yang aman untuk ketenangan pikiran.
Banyak vila yang menawarkan fasilitas ini, tetapi mengkonfirmasi terlebih dahulu selalu bijaksana. Dalam hal makanan, Bali adalah tempat yang tepat untuk keluarga, dengan banyak restoran yang menyajikan makanan bayi yang sehat dan staf yang dapat berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik, membuat waktu makan bebas dari stres.
Agar semua orang tetap sehat, gunakanlah air kemasan atau air yang telah disaring dan hindari air keran untuk menghindari perut buncit di Bali, terutama saat menyiapkan botol atau mencuci perlengkapan bayi. Dengan sedikit perencanaan, keluarga muda dapat bersantai dan menikmati waktu tidur siang yang berharga di pagi hari dan saat-saat di tepi kolam renang, karena mengetahui bahwa pengalaman melahirkan di Bali akan berjalan dengan lancar.
Peta Jalan Hukum & Dokumen

Melahirkan di Bali adalah pengalaman yang tak terlupakan, tetapi jika Anda adalah orang asing, prosesnya akan penuh dengan dokumen-dokumen untuk Anda dan bayi Anda. Mungkin terdengar rumit, namun setelah Anda mengetahui langkah-langkahnya, prosesnya akan berjalan dengan lancar dan sederhana.
Langkah 1: Dapatkan Akta Kelahiran Rumah Sakit
Saat bayi lahir:
- Meminta surat kelahiran resmi (Surat Lahir) dari rumah sakit
- Pastikan nama anak ditulis dalam huruf Latin
- Pastikan semua nama dieja dengan benar dengan hati-hati
- Segera buat beberapa salinan
- Beberapa rumah sakit menawarkan layanan dokumentasi lengkap dengan biaya sekitar Rp 500.000
Langkah 2: Dapatkan SKTT (Surat Keterangan Tempat Tinggal)
- Mengurus SKTT (Surat Keterangan Tempat Tinggal) Anda - ini dapat dilakukan bahkan sebelum kelahiran
- Ini membuktikan status kependudukan Anda yang sah di Indonesia
- Diperlukan untuk beberapa langkah pendaftaran berikutnya
Langkah 3: Mendaftarkan Akta Kelahiran Indonesia
Kunjungi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil):
- Lokasi: Jalan keba Iwa, Gianyar (0361) 943236
- Waktu terbaik: Kunjungi di pagi hari (kantor biasanya tutup pada pukul 15.00)
- Waktu pemrosesan: 7-14 hari kerja
Dokumen yang diperlukan:
- Surat kelahiran rumah sakit (asli)
- KITAS kedua orang tua (jika ada)
- Paspor kedua orang tua (asli dan salinan)
- Surat nikah (asli, diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia jika diperlukan)
- SKTT (Surat Keterangan Tempat Tinggal) untuk orang tua
- Formulir pendaftaran yang telah diisi dalam bahasa Indonesia (diisi di tempat)
- 2 lembar foto paspor atau salinan saksi (teman dapat menjadi saksi)
- Dalam beberapa kasus: tanda tangan dari kepala banjar di desa Anda
Biaya:
- Secara resmi tidak dipungut biaya
- Dapat meminta sekitar Rp. 50.000 sebagai "tips"
Langkah 4: Ajukan permohonan Paspor Bayi
Di kedutaan besar negara asal Anda:
- Segera hubungi kedutaan setelah menerima akta kelahiran Indonesia
- Untuk pasangan yang sudah menikah: Salah satu orang tua dapat mengajukan permohonan
- Untuk pasangan yang belum menikah: Hanya ibu yang dapat mendaftar
- Kehadiran anak biasanya tidak diperlukan
- Waktu pemrosesan bervariasi di setiap negara
- Jika orang tua berasal dari negara yang berbeda, periksa kelayakan untuk paspor ganda
Langkah 5: Mendaftar ke Imigrasi Indonesia (Laporan Kelahiran Bayi)
Waktu yang kritis: Harus diselesaikan dalam waktu 60 hari setelah kelahiran untuk menghindari tinggal lebih lama hukuman
Di Kantor Imigrasi: Dokumen yang diperlukan:
- 2 foto anak (ukuran 4×6)
- Akta kelahiran anak
- Paspor anak (asli dan salinan)
- Paspor orang tua (salinan dan halaman visa)
- KITAS orang tua (jika ada)
- SKTT (Surat Keterangan Tempat Tinggal) kedua orang tua
- Terjemahan resmi surat nikah (jika sudah menikah)
- Surat dari sponsor visa + fotokopi kartu identitas sponsor
Penting: Salah satu orang tua dapat menangani proses ini; anak tidak perlu hadir.
Langkah 6: Ajukan permohonan KITAS Tanggungan
Langkah terakhir untuk mendapatkan izin tinggal resmi:
- Mengajukan permohonan KITAS Tanggungan (sesuai dengan status KITAS/ITAS orang tua)
- Waktu pemrosesan: sekitar satu bulan
- Memberikan anak tempat tinggal yang sah di Indonesia
- Harus diselesaikan dalam jangka waktu 60 hari
Untuk non pemegang KITAS: Visa bayi akan mengikuti jenis yang sama dengan visa orang tua saat ini dan tidak dapat diajukan secara online - visa tersebut harus diajukan secara manual di Imigrasi. Anda harus melampirkan dokumen orang tua beserta dokumen yang diperlukan untuk jenis visa tertentu. Yang penting, masa berlaku visa anak mengikuti masa berlaku visa orang tua yang masih berlaku, bukan durasi standar untuk jenis visa tersebut.
Sebagai contoh, jika orang tua memiliki visa C1 yang biasanya memiliki masa berlaku 180 hari, tetapi visa C1 mereka hanya memiliki sisa 40 hari pada saat pengajuan, maka bayi akan menerima visa C1 dengan masa berlaku 40 hari saja (bukan 180 hari penuh). Jenis visanya tetap sama (C1), tetapi durasinya sesuai dengan sisa waktu orang tua.
Butuh Bantuan dengan Proses Visa Bayi Anda?
Pikirkan tentang hal ini. Anda baru saja memiliki bayi. Dan, visa bayi Anda harus dibuat secara manual di kantor Imigrasi. Itu berarti Anda harus pergi ke sana beberapa kali secara langsung dengan membawa semua dokumen Anda.
Tapi inilah kabar baiknya: kami dapat membuat cara ini lebih mudah untuk Anda. kami akan memeriksa semua dokumen Anda terlebih dahulu. Kami memastikan semuanya sudah benar sebelum Anda berangkat. Kemudian kami akan mengirimkan dokumen untuk Anda. Ini berarti Anda hanya perlu mengunjungi kantor Imigrasi sekali saja, daripada bolak-balik.
Perawatan Pasca Kelahiran

Setelah melahirkan di Bali, perawatan pasca melahirkan menjadi prioritas utama bagi ibu dan bayi. Banyak rumah sakit dan pusat persalinan di pulau ini menawarkan layanan pasca melahirkan yang komprehensif, termasuk pemeriksaan rutin, vaksinasi, dan dukungan untuk menyusui.
Untuk keluarga yang tinggal di villa atau hotel, menyewa pengasuh atau mengatur perawatan pribadi pasca melahirkan dapat membuat transisi menjadi lebih lancar, sehingga orang tua dapat beristirahat dan menjalin ikatan dengan bayi mereka. Klub pantai dan restoran yang ramah keluarga di Bali sering kali menyediakan fasilitas untuk bayi, sehingga orang tua dapat menikmati makanan atau seharian di pantai tanpa rasa khawatir.
Makanan bergizi tersedia secara luas, dan suasana pulau yang santai membantu keluarga untuk fokus pada pemulihan dan waktu berkualitas bersama. Dengan memanfaatkan sumber daya ini, keluarga muda dapat memastikan awal yang sehat dan bahagia untuk anggota terbaru mereka sambil menikmati semua yang ditawarkan Bali.
Dukungan Komunitas
Salah satu aspek yang paling menyenangkan dari kehidupan keluarga di Bali adalah rasa kebersamaan yang kuat di antara keluarga muda dan bayi. Pulau ini dipenuhi dengan kesempatan untuk terhubung, baik melalui kelompok orang tua lokal, forum online, atau pertemuan rutin yang diselenggarakan oleh keluarga ekspatriat.
Komunitas ini sangat berharga untuk berbagi tips, saran, dan rekomendasi mengenai segala hal, mulai dari vila dan hotel yang ramah bayi hingga tempat terbaik untuk anak-anak bermain dan orang tua bersantai. Banyak akomodasi yang menawarkan klub anak, layanan penitipan anak, dan ruang komunal tempat keluarga dapat bertemu dan bersantai.
Dengan memanfaatkan jaringan ini, para orang tua dapat menemukan dukungan, menjalin pertemanan baru, dan mendapatkan informasi mengenai perjalanan dan kehidupan keluarga di Bali, menjadikan pulau ini bukan hanya tempat yang tepat untuk dikunjungi, tetapi juga tempat yang sempurna untuk tumbuh bersama sebagai sebuah keluarga.
Siap Mengajukan atau Memperpanjang Visa Anda?
Biarkan spesialis visa kami menangani aplikasi Anda.


